Selasa, 09 November 2010

Senyum itu terus mengembang di bibirku …
entah kenapa begitu …
aku pun tak tahu …
semua perasaan itu …
senang, sedih, tegang, lega dan takut menjadi satu …
Mungkin aku sudah gila …
sejak pertama kali menginjakkan kaki di kota yang bernama Jakarta …
hanya untuk mengejar cita dan cinta …
yang masih tidak jelas akhir ceritanya …
Tuhan …
inikah jawabanMu ??? Atas semua doaku ??? ….
Hamba mungkin tidak pantas mengatakan ini semua …
karena Engkau pasti sudah tahu semuanya …
Tapi Tuhan …
hamba hanya ingin mencurahkan semua rasa di jiwa …
karena hanya pada-Mu dan dunia maya …
hamba bisa bercerita segalanya …
Aku sangat bersyukur dengan semua rizqi-Mu …
yg selama ini Kau curahkan kepadaku …
dan kali ini, aku mulai mengerti semuanya …
dan mungkin itu sebabnya …
aku masih bisa tersenyum menghadapi ini semua …
Dua bulan lagi …
semuanya akan menjadi pasti …
apakah ini semua akan menjadi realita …
atau hanya akan jadi mimpi belaka …
  Kepada Seorang Ayah yang berbahagia,

wpe1.jpg (5799 bytes)
Koleksi Photo Jim Henry

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu

wpe2.jpg (7064 bytes)
Koleksi photo Jim Henry
spkr.gif (282 bytes) Kepada Jaranireng:  Aku dan Tulisanku

Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....

wpe2.jpg (7064 bytes)
Koleksi photo Jim Henry
spkr.gif (282 bytes) Kepada Jaranireng:  Aku dan Tulisanku

Adakah orang akan bertanya akan aku ketika aku
tak pernah menulis satu kata?
Adakah orang akan mencari namaku ketika aku
tak pernah meninggalkan kesan?
tulisanku adalah diriku, diriku mustahil adalah tulisanku
jari-jariku bekerja dengan otakku
tapi tidak dengan diriku
diriku adalah kumpulan prilaku potensi dosa
diriku adalah susunan tulang daging darah
yang mungkin telah menyerap barang haram
diriku bukan milikku, lingkunganku telah mengklaimnya
Adakah orang pernah menerima aku berbeda dengan tulisanku?
Berjayalah kalimat-kalimat yang kutulis
sebab mereka mendapat teman dan musuh yang menghormati
ingin aku memasukkan diriku ke dalam tulisanku
harap aku bisa mendapat sapaan hormat yang sama
Tulisanku adalah produksi otakku yang bersahaja
tak dapat bercengkrama dengan prilakuku yang
diproduksi oleh niatku yang subjektif
tulisanku memberi tahu tentang aku ke dunia
sementara aku tak pernah berbuat yang sama
kepada tulisanku....

Senin, 08 November 2010

wpeAC.jpg (7186 bytes)

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas

Secerah Mentari Pagi

Memandang langit nan indah
Menikmati ciptaan Sang Maha Pemurah
Ucapan syukur menghias lidah
Berharap kan bisa selalu terarah
Terik mentari di pagi hari
Menghibur jiwa yang sunyi
Cahanya semerbak menyinari hati
Berusaha temukan cinta sejati
Hatiku kini tak lagi pilu
Terbuai dunia yang menipu
Kuberharap ini kan bersemi selalu
Demi mengharap cinta Dzat Yang Maha Tahu
Kuberharap hatiku kan secerah mentari
Bisa menerangi hati hati yang sunyi
Membangunkan jiwa jiwa yang sepi
Mengapai ridho ilahi

Perpisahan

Ribuan jalan telah kita lewati
Berbagai rintangan telah kita lalui
Penuh wewangian bunga maupun bertabur duri
Penuh suka maupun duka di hati
Semua bukanlah sekedar kenangn
Semua bukanlah sekedar renungan
Saat kita dalam kebersamaan
Dalam suka maupun pengorbanan
Namun, kita tlah tahu
Kita tak selamanya bersatu
Menempuh jalan hidup yang bertabur debu
Bertabur dedaunan yang tak pernah tersapu
Saat berpisah harus menyapa
Ku tak ingin kau teteskan air mata
Ku tak ingin kau berduka
Karena hati kita kan tetap bersama
Sahabatku tercinta!!
Inilah hidup
Kadang kita membuka
Suatu saat kita kan menutup
Sahabatku tercinta!!
Ku ingin kita kembali bersama
Di saat harta tak lagi berguna
Di saat cinta menjadi satu-satunya pembela

maaf khan aku

maafkan aku
untuk luka yang tak sengaja kubuat perlahan pada hatimu
ku goreskan dengan kenangan indah berasama kekasihmu
menancapkan bersama malam dan debu
lalu berlenggang sejenak seolah kami tak tahu
bahwa aku mencintainya
dia menyukai waktuku bersamanya
dan kau mencintainya
di sela bimbang dan ragu
maafkanlah aku
atas dosa yang ku cipta pelan pelan bersama waktu
saat terik dan hujan
menyambut pagi meninggalkan malam
ah,,
aku jatuh di tempat yang salah
sakit memang
tapi aku menikmatinya…
maafkan aku
untuk luka yang tak sengaja kubuat perlahan pada hatimu
ku goreskan dengan kenangan indah berasama kekasihmu
menancapkan bersama malam dan debu
lalu berlenggang sejenak seolah kami tak tahu
bahwa aku mencintainya
dia menyukai waktuku bersamanya
dan kau mencintainya
di sela bimbang dan ragu
maafkanlah aku
atas dosa yang ku cipta pelan pelan bersama waktu
saat terik dan hujan
menyambut pagi meninggalkan malam
ah,,
aku jatuh di tempat yang salah
sakit memang
tapi aku menikmatinya…

Maafkan Aku

untuk luka yang tak sengaja kubuat perlahan pada hatimu
ku goreskan dengan kenangan indah berasama kekasihmu
menancapkan bersama malam dan debu
lalu berlenggang sejenak seolah kami tak tahu
bahwa aku mencintainya
dia menyukai waktuku bersamanya
dan kau mencintainya
di sela bimbang dan ragu
maafkanlah aku
atas dosa yang ku cipta pelan pelan bersama waktu
saat terik dan hujan
menyambut pagi meninggalkan malam
ah,,
aku jatuh di tempat yang salah
sakit memang
tapi aku menikmatinya…
siapalah aku ini yg tak tahu diri tuk meminta buih yg memutih
Menjadi permaidani seperti mana yg tertulis dalam novel cerita cinta
Juga mustahil bagi ku menggapai bintang di langit
Menjadikan hantaran syarat untuk milikimu
Semua itu sungguh aku tak mampu
Salah ku juga jatuh cinta pada insan sepertimu seanggun bidadari
Seharusnya aku cerminkan diri ku, siapa aku?
Sebelum tirai kamar aku buka untuk mengintaimu?
dari dinginnya tirai kenanganku…
slamat tinggal masa lalu…
do’a ku sertai langkahmu
aku menyerah
aku pergi susuri jelaga biru mencari sebuah arti
aku tlah bersiap berlari dan terus berlari
sekalipun angin utara ingatkanku
tentang sebuah makna yg tak bermuara
yg berhembus lewat sela-sela pori hati
untukmu ku berdo’a
do’a dari ribuan derai tasbih yg menjerat tanganku
smoga bahagia hidupmu dalam dekapnya
tak selamanya tangganku mendekapmu
betapa aku menyadari itu! 

Selasa, 02 November 2010

RINDU
Dikau dtg lg..
Menyapa segenap sanubari
Dikala sepi mencengkam diri
RINDU
Apakah yg dikau cari..
Mengapa sering menghimpit hati
RINDU
Tidakku tahu keperluanmu..
Bijak mencuri lakaran perasaanku
RINDU
Kesungguhan darimu..
Dalam meniti layar hatiku
Membuaiku bagai ombak lalu
RINDU
Ku ingin tahu..
Adakah benar dikau pelengkap indah kenanganku
Atau
Dikau hanyalah bayangan luka gurisan kalbu
RINDU
Kepastian tetap aku nanti..
Biarpun menanti di hujung hari
Dari Jauh

Dari jauh, aku memandangmu
Lewat semua mata hatiku

Dari jauh, aku mengagumimu

Lewat semua kisah tentangmu

Dari jauh, aku mengkhayalkanmu
Tanpa peduli kata hatiku
 


Dari jauh, aku larut dalam suka citamu
Bagai bertemu air jernih dipadang tandus

Dari jauh, aku hanyut dalam dukamu
Bagi tersesat dalam mimpi buruk

Dari jauh, kukirim do'a untukmu
Do'a tulus, do'a tak bersyarat

Dari jauh, kulukis engkau dalam tidurku
Lewat beragam bunga tidurku

Dari jauh, aku titipkan hatiku padamu
Agar kau senantiasa setia padaku
Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu

Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya

Add caption
Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?